VAKSIN, HARAM VS KEADAAN DARURAT


Sekarang ramai lagi dibicarakan vaksin, yang tidak sedikit menuai perdebatan. Phenomena ini, membuatku bertanya pada diri sendiri dengan dua kata kunci. ‘HARAM, KESEHATAN, dan KEADAAN.’

Saat ini, Alhamdulillah, keadaan tidak memaksakan untuk berhadapan dengan vaksin. Lalu bagaimana jika kita melakukan tindakan untuk pencegahan?

Haram, kalimat yang membuat kita bergidik. Namun jika dihadapkan dengan ‘kesehatan’ yang juga tak bisa kita kebelakangkan. Lalu pilih mana, HARAM atau KESEHATAN? Apakah HARAM bisa dirukhsahkan demi KESEHATAN? Karena kesehatan itu SANGAT mahal.



Lalu jika kita memakai yang HARAM, apakah berarti kita selamat dari PENYAKIT yang mewabah?
Mungkin saja, sayangnya pengalaman hidup mengajarkan, Kadang satu ujian berlalu, datang lagi ujian baru dan begitu seterusnya. Mungkin saja dengan yang ‘Haram’ poblemateka saat ini terselesaikan, tapi bukan berarti selamat dari problamateka baru. Karena itu, diri ini lebih memilih yang lebih menyelamatkan dari yang ‘HARAM’ sambil mencari alternatif yang halal. Menjauhi yang haram, berarti telah menyelamatkan satu jalan. Bagaimanakah nanti ke depannya, setidaknya kita berusaha menjaga kesehatan dan berpegang pada “TALI’ Allah.

Lalu bagaimana jika ‘KEADAAN’ mendesak? Saat ini, Alhamdulillah, tidak. Tetap jaga kesehatan dengan ‘yang lebih menyelamatkan dan halal’, sambil berharap, Allah melindungi kita dari ‘KEADAAN’ yang berhadapan dengan ‘HARAM’.

Jadi mari kita hindari perdebatan. Mungkin mustahil kita bisa menyatukan dua pendapat yang berbeda, terlebih keduanya sama-sama mempunyai alasan yang kuat, setidaknya mari menahan diri dari berdebat.

Ambil metode Amar ma’ruf Nahi munkar. Sosialisasikan yang ma’ruf, perlahan yang munkar yang tergeser dengan sendirinya. 

Allahu a’lam.


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "VAKSIN, HARAM VS KEADAAN DARURAT"

Post a Comment